Artikel
Hari Kesaktian Pancasila Diperingati oleh Seluruh Rakyat Indonesia
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965(G30S). Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.
Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September. Mereka adalah:
- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
- Lettu Pierre Andreas Tendean
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila ini terus diperingati sampai sekarang dengan mengadakan upacara. Penyelenggaraan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2019 akan dilakukan di berbagai institusi negara, seperti:
-Kementerian-kementerian
-Lembaga Tinggi Negara
-Kejaksaan Agung
-Lembaga Pemerintah Non Kementrian
-Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
-Kampus dan Sekolah (Negeri atau Swasta)
Sebelum upacara resmi berlangsung, pada tanggal 30 September 2019 bendera berkibar setengah tiang. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang gugurnya tujuh Pahlawan Revolusi.Sedangkan, tanggal 1 Oktober 2019 maka bendera berkibar satu tiang penuh.
Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna sebagai hari perkabungan nasional karena adanya tragedi penculikan dan pembunuhan tersebut. Tak hanya itu pasca tragedi itu, terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI mulai dari angota organisasi hingga simpatisan.